Minggu, 15 Oktober 2017

Harga Rumah di Yogyakarta Mencapai Rp 4,2 Juta/M2

Harga Rumah di Yogyakarta Mencapai Rp 4,2 Juta/M2

Berita Dunia - Data dari Rumah.com Property Index mencatat kalau pada kuartal II-2017, harga rumah tapak yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan rentang yang ada di bawah dari Rp600 juta telah mencapai Rp4,23 juta per meter persegi. Naik sebesar 2,11% dibandingkan dengan kuartal yang sebelumnya.

Jika dilihat dari kuartal-IV 2016, harga memang sangatlah mengalami trend kenaikan sampai puncaknya berada di kuartal-II tahun ini. 

Mengutip artikel dari Rumah.com, salah satu faktor yang dimana menyebabkan harga rumah tapak tersebut naik secara konsisten yakni karena daerah tersebut adalah tujuan wisata utama yang ada di Indonesia selain Bandung, dan Bali.

Trend positif dari sektor pariwisata tersebut juga turut menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebesar 0.20% di kuartal I-2017, berbanding lurus dengan kenaikan harga rumah tapak di kuartal yang dimana sama sebesar 0,96% (quarter on quarter).

Di samping daripada itu, DIY memang menyimpan potensi besar yang ada di sektor properti khususnya yakni rumah tapak. Pasalnya, daerah tersebut merupakan kawasan wisata dan juga pusat pendidikan yang dimana selalu mempunyai daya tarik untuk para pendatang untuk tinggal maupun sekedar berinvestasi.

Potensi tersebut malah membuat bisnis residensial yang ada di Yogyakarta semakin prospektif. Bahkan pembeli dari luar Kota Pelajar tersebut diperkirakan mencapai 50%. Sekarang ini, wilayah rumah tapak yang dimana paling diincar mencakup kawasan Kaliurang maupun ring road utara dengan harga jual per meter persegi yang jauh lebih rendah.

Kawasan lain yang dimana menjanjikan antara lain yakni Sleman dan Bantul. Khusus Sleman Barat, terdapat dua hal yang dimana menjadi penunjang kenapa sekarang ini pencari rumah tertarik dengan area tersaebut.

Pertama, kontur tanah yang ada di Sleman Barat masih sangat datar sehingga memungkinkan untuk dapat pengembangan kawasan perumahan landed house.

Kedua, karena infrastruktur di Sleman Barat telah sangat mendukung. Terlebih ke depannya Sleman Barat bakalan menjadi lokasi yang benar-benar sangat strategis seiring dengan rencana dibangunnya jalan tol dari Yogyakarta ke Semarang.

Disamping itu, rencana pembangunan bandara baru Yogyakarta di Kabupaten Kulonprogo membuat di kawasan Wates—ibukota Kulonprogo—dan juga sekitarnya juga mulai dilirik oleh pengembang ataupun pencari properti. Pembangunan bandara tersebut dimulai pada bulan Januari tahun ini, dan telah ditargetkan selesai pada bulan April 2019.

Related Posts:

0 comments: