Ketum PBNU : Menangkap Orang Yang Masih Mempermasalahkan Pancasila
Berita Dunia - Ketua Umum dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj lantas mengingatkan, kalau Pancasila merupakan ideologi dari bangsa Indonesia yang dimana telah tidak perlu lagi diributkan. Itu karena, Pancasila telah final dan juga sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran dari Islam.
Maka dari itu, ia lantas mengatakan, kalau masih terdapat begitu banyak sekali orang maupun kelompok yang dimana masih meributkan Pancasila sebagai dasar negara dari Indonesia maka pihak berwajib yang berhak menangkapnya.
“Orang (Indonesia) yang dimana bicaranya masih mempermasalahkan Pancasila, langsung tangkap,” kata Said Aqil setelah memperingati Hari Santri Nasional di Tugu Proklamasi, Jakarta, pada hari Minggu (22/10/207).
Bahkan menurutnya, bila tedapat organisasi kemasyarakatan di Indonesia yang telah jelas-jelas sama sekali tidak menerima Pancasila menjadi dasar negara, sudah harus dibubarkan.
“Pokoknya ormas maupun LSM yang sama sekali tidak memuliakan dan juga menghormati Pancasila terlebih lagi sampai mengkritik, menghina, dan juga harus dibubarkan,” terang Said Aqil.
Said Aqil juga lantazs menyebutkan, kalau Pancasila harus diterima oleh seluruh anak bangsa yang mengaku dirinya bahwa dirinya aorang Indonesia. Karena, lahirnya Pancasila juga atas peran dari ulama dan nasionalis.
"Menolak Pancasila yang dimana silakan hidup di Afghanistan. Kaum santri tentu saja telah mempelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi dari bangsa," sebut dia.
Ia juga menambahkan, kalau momentum Hari Santri tersebut juga perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan. Menurutnya, mencintai agama juga harus bersamaan mencintai Tanah Air.
"Mencintai agama mustahil tanpa harus berpijak di atas Tanah Air, maka dari itu Islam juga harus bersanding dengan paham kebangsaan," tandas Said Aqil.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lantas menggelar apel untuk memperingati hari santri nasional harini ini yang dimana jatuh setiap 22 Oktober, di Tugu Proklamasi, Jakarta.
Acara apel di hari santri nasional kali ini selain dihadiri oleh pihak jajaran petinggi PBNU, juga telah dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri dari Dalam Negeri Thahjo Kumolo, perwakilan pejabat TNI-Polri dan juga ribuan santri dari sejumlah daerah.
0 comments: