Minggu, 10 Juni 2018

Perjanjiakn Perdangan Ini Akan Mendongkrak Ekspor RI

Perjanjiakn Perdangan Ini Akan Mendongkrak Ekspor RI

Berita Dunia - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menyatakan kalau Indonesia bakalan menyelesaikan sejumlah perundingan perjanjian kerja sama perdagangan internasional di tahun 2018.
Dengan mulai berjalannya tentang perjanjian perdagangan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke depannya. 

Dia juga mengungkapkan, kalau perjanjian kerja sama perdagangan internasional yang dimana ditargetkan dapat mulai berjalan di tahun ini antara lain bersama dengan Australia di bulan Maret 2018. Lalu, European Free Trade Association (EFTA) Countries yang dimana perundingannya ditargetkan akan selesai pada semester I 2018.

"Dengan Australia InsyaAllah pada tahun ini, lalu EFTA, dengan Chile sudah, bersama dengan Pakistan kita akan lihat," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Jumat (5/1/2018).

Bukan hanya itu saja, Preferential Trade Agreement (PTA) bersama dengan Iran di semester I 2018. Lalu, kerja sama bersama dengan Uni Eropa di bulan November 2018, ASEAN Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) di bulan November 2018.

Lalu, perjanjian kerja sama perdagangan yang dimana sedang dikaji ulang dan juga diharapkan dapat selesai proses kajiannya di tahun ini yakni dengan Jepang (IJEPA) di bulan Agustus 2018, bersama dengan Pakistan (PTA) di bulan Oktober 2018, Indo-Malay Border Trade Agreement di bulan Maret 2018.

Selanjutnya, bersama dengan Turki di bulan Oktober 2018, bersama dengan Nigeria (Ecowas) ada di bulan Desember 2018, bersama dengan Mozambique pada bulan Desember 2018, bersama dengan Maroko di bulan Agustus 2018, dengan Afrika Selatan (SACU) di bulan Desember 2018, dengan Sri Lanka pada bulan Desember 2018.

"Ya (ini) sedang kita proses. Ya dipercepat, di internal kita pun juga harus ada kesepakatan, itu juga dari merekanya," dia.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto lantas mengatakan kalau untuk ekspor di 2017, meski masih belum dihitung sampai Desember, capaian telah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian ekspor di tahun 2016. Berdasarkan dari data BPS, total ekspor sampai November 2017 telah mencapai sebesar US$ 153,9 miliar.

Sementara itu, sampai bulan Desember 2017, ekspor Indonesia diproyeksikan telah mencapai sebesar US$ 170,3 miliar. Proyeksi tersebut terdiri dari sebesar US$ 15,5 miliar dan ekspor nonmigas sebesar US$ 154,8 miliar.

0 comments: