Kamis, 16 November 2017

Forbes Mencoret Mendag AS dari Daftar Orang Terkqaya Usai Ketahuan Berbohong

Forbes Mencoret Mendag AS dari Daftar Orang Terkqaya Usai Ketahuan Berbohong

Berita Dunia - Menteri Perdagangan dari Amerika Serikat (AS) didepak oleh majalah bisnis yang terkemuka Forbes dari daftar miliarder di dunia. Di dalam laporannya yang telah dirilis Selasa waktu setempat, Forbes mengungkap kalau Ross selama ini berbohong atas sejumlah harta yang telah dimilikinya.

Sebelumnya, pria yang berusia 79 tahun tersebut telah menjadi nama langganan yang dimana menghiasi daftar miliarder terkaya yang ada di Amerika Serikat. Tahun lalu, kekayaan Ross diperkirakan mencapai angka sebesar US$ 2,9 miliar. 

Akan tetapi, temuan terbaru dari Forbes yang disesuaikan dari pengakuan harta Ross usai menjadi menteri kabinet Trump justru mengungkap fakta yang berbeda. Arsip laporan keuangan pria tersebut malah menunjukkan kekayaan kurang dari US$ 700 juta.

Ketika dikonfirmasi oleh Forbes, Ross masih mengelak. Ia juga mengaku masih mempunyai cadangan dana sebesar US$ 2 miliar yang dimana tidak dilaporkan ke pemerintahan.

Ross juga mengatakan kalau harta sebesar US$ 2 miliar tersebut diberikan kepada yayasan ketika masa pemilu dan pemilihan menteri kabinet. Akan tetapi, setelah satu bulan menggali tentang kebenaran hal tersebut, Forbes lantas mengeluarkan keputusan bulat kalau cadangan dana yang diakui oleh Ross itu hanyalah isapan jempol belaka.

Kementerian Perdagangan AS juga lantas mengaku tidak pernah mendapatkan sumbangan sebesar tersebut selama periode pemilihan umum seperti apa yang telah diutarakan oleh Wilbur Ross.

"Jelas bahwa Ross sudah berbohong pada kami. Ini merupakan satu dari bualannya yang ditopang dengan fakta yang dimana dibesar-besarkan, tipuan dan juga kelalaian dan sudah terjadi sejak tahun 2004," tulis jurnalis Forbes Dan Alexander seperti yang telah dikutip pada hari Rabu (8/11/2017).

Lebih mencengangkannya lagi, Forbes juga lantas memuat kalau kebohongan yang dilakukan oleh Ross tersebut semata-mata dilakukan untuk memuaskan egonya dan juga memuluskan jalurnya dalam peluang bisnis. Wawancara yang mendalam Forbes di sepuluh mantan karyawan perusahaan milik Ross juga telah mengungkap hal yang sama.

"Berdasarkan dari wawancara kami bersama dengan sepuluh mantan karyawan di perusahaan ekuitas swasta Ross, WL Ross & Co., semuanya telah mengkonfirmasi dan alur cerita yang sama. Ross cenderung untuk terus membuat kebohongan yang dimana menyesatkan rekan kerja dan juga para investor, yang akhirnya menimbulkan konsekuensi denda hingga jutaan dolar denda, dan juga sejumlah tuntutan hukum," tandas Forbes.

0 comments: