Rabu, 27 September 2017

DPR RI Mengusulkan Resolusi Rohingya Pada Sidang Umum Parlemen Se-ASEAN

DPR RI Mengusulkan Resolusi Rohingya Pada Sidang Umum Parlemen Se-ASEAN

Berita Dunia -  Sidang Umum Parlemen Se-Asia Tenggara maupun ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) digelar di Manila, Filipina, pada tanggal 15 sampai 20 September 2017. Dalam sidang yang ke-38 tersebut, Indonesia lantas mengusulkan tentang penyelesaian kasus krisis kemanusiaan di Myanmar terhadap para etnis Rohingya.

"Untuk Komite tentang Masalah Politik, kami juga ingin dan juga mengusulkan sebuah rancangan resolusi tentang serangan kekerasan terhadap keamanan Rohingya dan juga krisis kemanusiaan di Myanmar," ujar Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di Manila, Jumat (15/9/2017).  

Ketua Delegasi Indonesia dipada sidang umum AIPA tersebut juga menjelaskan, pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN sudah menegaskan kalau perdamaian dan juga stabilitas benar-benar sangat penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan pembangunan pada kawasan tersebut. Hal tersebut adalah tanggung jawab bersama untuk dapat menjaga perdamaian dan juga keamanan dengan maksud mendapatkan landasan kokoh untuk masyarakat Asia Tenggara yang benar-benar sejahtera dan damai.

"Eskalasi krisis kemanusiaan dan juga masuknya pengungsi ke negara-negara tetangga dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar membuat kita sadar mengenai kebutuhan untuk bekerja di pendekatan konstruktif terhadap masalah kemanusiaan regional, pencegahan konflik, promosi keamanan dan juga pencegahan diplomasi," kata politikus Partai Gerindra ini. 

Selain itu, isu kemanusiaan di Myanmar, Indonesia juga telah mengusulkan bahwa rancangan resolusi untuk dapat mempromosikan sebuah Inklusif dan juga Inovatif pertumbuhan untuk ASEAN Economic Community (AEC). Bukan hanya itu, Indonesia juga telah mengusulkan sebuah rancangan resolusi untuk dapat memerangi sampah plastik laut dan juga mikroplastik. 

Untuk dapat mengembangkan kapasitas AIPA, Indonesia juga telah berinisiatif mengusulkan Draft Resolution on Developing AIPA Capacity. Rancangan resolusi tersebut juga telah menggarisbawahi perlunya AIPA untuk dapat membentuk forum diskusi yang jauh lebih kecil di antara para delegasi untuk bisa membahas isu-isu spesifik.

"Kemudian, memperbaruinya dengan adanya informasi anggota reguler mengenai isu tersebut, kegiatan dan juga kebijakan di sekitar kawasan untuk dapat harmonisasi kebijakan, memfasilitasi komunikasi yang jauh lebih baik antara AIPA dan juga para pemimpin ASEAN, membangunkan situs web yang jauh lebih informatif yang akan menarik siswa untuk dapat belajar mengenai undang-undang dan kebijakan daerah, dan juga merampingkan kegiatannya serta fokus untuk merumuskan kebijakan bersama," terang Fadli Zon. 

Sidang Umum ke-38 AIPA tersebut juga digelar di Hotel Shangrila Makati, Manila, Filipina. Sebanyak 10 negara di Asia Tenggara yang dimana masing-masing mengirimkan delegasi, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam.

0 comments: